Penyakit Jantung Bagi Pria Kepala Botak
2 minute read
Artikel Kesehatan Seputar Penyakit Jantung Bagi Pria Kepala Botak - Berdasarkan hasil riset dan penelitian, ternyata orang dengan kepala botak beresiko penyakit jantung lebih tinggi . Benarkah ?
Mungkin
jika melihat pria berkepala plontos, kesan pertama yang muncul adalah
menyamakan penampilannya dengan Bruce Willis, Vin Diesel atau Jason
Statham. Tapi jika botaknya karena kerontokan rambut, maka perlu menjaga
kesehatan karena pria berkepala botak lebih berisiko kena penyakit
jantung.
Sebuah
penelitian di Jepang menemukan bahwa pria botak lebih berisiko
mengalami masalah jantung dibandingkan yang rambutnya masih utuh. Tapi
jangan khawatir, yang berisiko adalah yang rambutnya rontok di bagian
atas kepala, sedangkan yang rontok pada bagian depan tidak.
Setelah
mengkaji 6 penelitian dengan total peserta hampir 37.000 orang,
peneliti menyimpulkan bahwa pria botak memiliki kemungkinan terserang
masalah kesehatan berupa penyakit jantung koroner 32 persen lebih
tinggi. Namun penelitian yang dimuat British Medical Journal ini tidak
menemukan ada hubungan antara pria yang garis rambutnya surut dengan
risiko penyakit jantung.
Menurut
para peneliti dari departemen diabetes dan penyakit metabolik
University of Tokyo ini, pria yang baru saja mengalami kerontokan pada
bagian atas kepala atau disebut 'vertex baldness' 52 persen lebih
mungkin mengalami serangan jantung dibandingkan yang kepalanya masih
penuh rambut.
"Cara
membuat penelitian dengan survey tersebut sangat bermanfaat. Hasil
meta-analisis yang ada memberikan bukti yang berguna mengenai pengaruh
potensial dari kebotakan terhadap penyakit jantung koroner. Pasien dan
dokter harus mempertimbangkan kemungkinan bahwa kebotakan berkaitan
dengan peningkatan risikonya," kata peneliti seperti dilansir Counsel and Heal, Kamis (4/4/2013).
Tim
peneliti yang dipimpin dr Tomohide Yamada mengajak pria yang mengalami
kebotakan karena kerontokan rambut untuk menjalani pemeriksaan dokter.
Pria yang memiliki vertex baldness, khususnya yang masih berusia muda,
harus segera diperiksa mengenai risikonya mengidap penyakit jantung.
"Kami merekomendasikan tips kesehatan
untuk mengadaptasi gaya hidup demi jantung sehat yang meliputi diet
rendah lemak, rajin olahraga dan kurangi stres. Faktor risiko klasik
jantung koroner seperti usia, hipertensi dan kebiasaan merokok dapat
mempengaruhi kondisi tersebut," kata dr Yamada.
(sumber : detikcom)